Abad ini kita telah diperkenalkan dengan sebuah sistem penyimpanan uang melalui e-Wallet atau Dompet Digital. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi itu sendiri. Berbanding lurus dengan kemajuan dunia dengan segala aktivitasnya. Jika terdahulu dompet yang kita pahami dan pergunakan terbuat dari kulit atau kain, sekarang telah berganti ke dalam bentuk elektronik. Walaupun dompet “kuno” masih banyak dipergunakan, pada saatnya nanti e-Wallet akan lebih mendominasi. Ini karena seiring dengan dunia industri yang sekarang ini serba digitalisasi atau yang lebih populer dengan sebutan industri 4.0 yang menuntut transaksi keuangan menggunakan dompet digital bagi penggunanya. Bahkan usaha yang tidak terkait dengan teknologi secara langsung seperti pedagang kaki lima saja sudah ada yang menggunakan pembayaran melalui dompet digital.
Dengan kenyataan di atas, mau tidak mau, suka tidak suka kita harus berusaha memahami sistem kerja dan mengenal apa itu e-Wallet ? Di Indonesia sendiri telah banyak dompet digital yang bermunculan dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang diberikan demi mendapatkan pengguna. Anda sebagai user harus bijak memilih satu yang terbaik diantaranya menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. Pastikan e-Wallet yang Anda pilih sudah terdaftar di lembaga keuangan pemerintah agar keamanan uang Anda terjamin dan diawasi. Jika untuk e-Wallet asing sendiri pastikan dompet digital tersebut sudah memiliki reputasi baik. Ini agar Anda terhindar dari kerugian akibat memilih e-Wallet yang tidak tepat nantinya. Berikut ini Dibayarin.iD memberikan rekomendasi untuk dompet digital lokal dan international terbaik dengan sistem keamanan profesional berdasarkan pengalaman admin selama memiliki akun pada e-Wallet di bawah ini :
PayPal (internasional)
PayPal menjadi rekomendasi pertama untuk Anda yang ingin memiliki e-Wallet. Alasannya sangat jelas, perbankan online ini sudah memiliki nama besar dan kredibilitas tinggi. Kepopuleran PayPal jangan dipertanyakan lagi, hingga kami saja memberikan jasa pembayaran menggunakan PayPal pada Anda.
Berdiri sejak tahun 2000, PayPal Corp merupakan pionir awal diperkenalkannya sistem dompet digital. Pendiri PayPal adalah Peter Thiel dan Max Levchin. Awalnya kedua sosok ini ingin menjadikan PayPal sebagai sarana transfer uang secara elektronik menggantikan kebiasaan pengiriman cek pada bank, dan wesel pada pos. Sebelum berkembang menjadi PayPal Corp, Thiel dan Max terlebih dahulu mendirikan perusahaan Confinity pada tahun 1998. Sampai terjadilah penggabungan perusahaan lain milik Elon Musk yaitu X.com yang berfokus pada perencanaan keuangan hingga terbentuk PayPal Corp seperti sekarang.
Seiring pertumbuhan pengguna PayPal yang mencakup ke seluruh dunia, lantas PayPal mengembangkan layanan mereka untuk para pelaku bisnis, e-commerce, dan berbagai jenis usaha dalam rangka mempermudah sistem pembayaran melalui fitur baru dari PayPal. Yang pertama merasakan dampak baik dari menu ini adalah eBay. Meloncaknya permintaan menu pembayaran melalui PayPal dan melihat potensi perkembangan PayPal, membuat eBay melakukan akuisisi terhadap perusahaan ini pada tahun 2002 dengan harga USD 1,5 miliar. Secara resmi PayPal milik eBay dan bermerkas di San Jose, California, Amerika Serikat.
OVO (indonesia)
Berikutnya datang dari e-Wallet lokal yang mulai resmi berdirik sejak 25 september 2017, OVO.
Pelopor perkembangan dompet digital di Indonesia yang satu ini merupakan anak perusahaan dari Lippo Group. Di awal pembentukannya OVO dihadirkan untuk memfasilitasi semua bisnis yang bergerak dalam naungan Lippo Group khususnya yang berhubungan dengan pemberian reward, pengumpulan poin, dan lainnya. Dan pembentukan OVO sendiri sejatinya sudah sejak tahun 2006 yang didirikan oleh PT Visionet Internasional.
Keseriusan pengembangan OVO sebagai dompet digital terbaik di Indonesia tampaknya sudah sangat terlihat dari aksi perusahaan ini membagikan sejumlah promo dan diskon yang cukup besar dalam rangka memperkenalkan layanan mereka kepada masyarakat. Sejumlah media berita bahkan menyoroti “kegilaan” OVO ini dalam berpromosi dengan kegiataan “membakar uang” yang kerap dilakukan perusahaan baru untuk menjaring pengguna. Kabarnya dalam kurun waktu satu bulan OVO menghabiskan setidaknya 700 miliar hanya untuk memberikan promo dan diskon kepada pengguna selama dua tahun berdirinya perusahaan tersebut. Sampai yang terakhir tepatnya tahun 2019 OVO mengakuisisi startup peer-to-peer lokal Taralite. Di tahun ini juga OVO tercatat sebagai unicorn yang bernilai 2,9 miliar dolar.
Karaniya Dharmasaputra adalah sosok dibalik terbentuknya OVO. Beliau juga merupakan Presiden Direktur PT Visionet Internasional. Sementara induk dari perusahaan ini sendiri bernama PT Multipolar Tbk dengan situs resmi ovo.id.
Skrill (international)
Berikut ini adalah dompet digital yang datang dari negeri inggris raya. Sebelum dikenal dengan nama bisnis Skrill, pada tanggal 27 juli 2001 e-Wallet yang satu ini bernama Moneybookers Limited, dan di tahun 2013 barulah berganti nama secara resmi sebagai Skrill.
Pergantian ini mengantarkan Skrill ke kanca jasa keuangan internasional dengan mengakusisi beberapa usaha sejenis, contohnya sebuah dompet digital asal austria bernama Paysafecard yang berhasil diakuisisi pada tahun 2013. Lalu di tahun 2015 Skrill kembali mengakusisi layanan yang sama, kali ini datang dari negara inggris itu sendiri, Ukash.
Yang sangat menarik dari Skrill adalah mereka memiliki fasilitas layanan crypto, dimana setiap pengguna Skrill dapat bertransaksi membeli mata uang kripto seperti Bitcoin melalui saldo yang dimiliki oleh user. Ini tentu saja menjadi magnet tersendiri agar Anda tertarik mendaftarkan akun di Skrill mengingat perkembangan uang digital mulai dikenal oleh masyarakat luas.
LinkAja (lokal)
Banyak alasan yang mendasari kenapa kami merekomendasikan LinkAja untuk Anda yang saat ini ingin membuka akun dompet elektronik. Silahkan baca ulasan berikut ini :
LinkAja resmi beroprasi pada 21 februari 2019. setelah PT Fintek Karya Nusantara atau Finariya mendapatkan izin resmi dari Bank Indonesia sebagai perusahaan jasa keuangan. Walaupun terbilang “pemain baru” LinkAja sejatinya adalah produk yang telah lebih dahulu hadir, bahkan dapat dikatakan sebagai pelopor keuangan digital, hanya saja pada saat itu produk bisnis ini masih bernama TCASH. Anda tentu mengenal TCASH bukan ? salah satu usaha milik Telkomsel dan BUMN.
Fakta lain adalah LinkAja merupakan pengganti jenis usaha miliki BUMN lain seperti My QR dan T-Bank dari BRI, UnikQu dan Yap! dari BNI, Mandiri e-cash, resmi diluncurkan secara bersama pada tanggal 30 juni 2019. Dengan banyaknya perusahaan pemerintah dibalik LinkAja, membuat e-Wallet plat merah ini dengan seketika populer. Sokongan dana yang masuk ke LinkAja memiliki angka yang fantastis, seperti yang terakhir dilakukan oleh BNI dengan setoran dana hingga mencapai angka Rp 225 miliar, disusul dengan Mandiri Capital dengan setoran dana sebesar Rp 300 miliar.
LinkAja secara kepemilikan masih dikuasai oleh Telkomsel sebagai pemilik saham sebanyak 25%, lalu Bank Mandiri, BNI, dan BRI sebesar 20%, BTN dan Pertamina masing-masing memiliki saham sebesar 7%, yang terakhir Asuransi Jiwasraya 1%. Dengan melihat beberapa BUMN dibalik LinkAja, bukan tidak mungkin nantinya LinkAja sebagai raja dompet digital di negeri ini walaupun terbilang masih baru. Bahkan besar kemungkinan merambah ke pasar keuangan international.
Neteller (asing)
Neteller merupakan pesaing terkuat Skrill. Faktanya, dua dompet elektronik ini secara konsisten saling berusaha merebut pasar yang sama. Beberapa lelang jasa pembayaran kedua e-Wallet ini terlihat saling bergantian menguasainya. Contohnya pada sistem pembayaran resmi perdagangan mata uang, kesepakatan sponsor Liga Premier Inggris.
Lorenzo Pellegrino mendirikan Neteller pada tahun 1999 melalui induk perusahaan Paysafe Group. Setiap pengguna yang terdaftar disini bebas memilih mata uang yang ingin digunakan dalam kepemilikan saldo. Tersedia total 26 mata uang dari berbagai negara. Neteller juga memberikan dukungan layanan web dalam 15 bahasa.
Dalam sistem kepemilikan akun di Neteller, pengguna diberikan empat status keanggotan yang berbeda, Silver, Gold, Platinum, dan Diamond. Masing-masing status memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Contohnya seperti batasan transfer, penerimaan cashbeck, dan lain-lain.
Gopay
Gopay merupakan anak perusahaan dari Gojek. Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan Gojek, sebuah moda transportasi terpopuler dalam negeri di era digital sekarang ini. Kepopuleran Gojek juga yang mengantarkan perusahaan besutan Nadiem Makarim ini merambah bisnis dunia keuangan dengan meluncurkan layanan Gopay dalam satu aplikasi yang sama.
Mengingat pengguna aplikasi Gojek yang telah mencapai angka jutaan, tidak sulit rasanya memperkenalkan Gopay ke publik, dan ini terbukti, penggunaan Gopay sebagai pembayaran seketika populer di dalam negeri. Dan lagi, dalam setiap layanan yang tersedia di aplikasi Gojek, semua terintegrasi dengan pembayaran Gopay. Contohnya saja dengan pembelian makanan di Gofood.
Walapun tidak sepopuler Gojek, Gopay saat ini telah dapat pergunakan untuk sistem transfer keuangan ke bank lokal dengan kepemilikan saldo di Gopay itu sendiri. Secara lambat tapi konsisten Gopay berusaha bersaing dengan dompet digital lain seperti Ovo dan LinkAja yang hanya fokus pada satu jenis usaha saja. Jika melihat jaringan bisnis Gojek yang saat ini saja telah mencapai 17 layanan, bukan tidak mungkin Gopay semakin diminati oleh masyarakat.
Jenis-jenis Dompet Elektronik Lainnya :
Mancanegara :
- Perfect Money
- Payza
- Payoneer
- Stripe
- WebMoney
Dalam Negeri :
- Dana
- Doku
- Jenius
- Sakuku
- Go Mobile by CIMB
Sebagai catatan, kami hanya merekomendasikan, tidak bertanggungjawab atau tidak terkait promo apapun. Silahkan cek kembali sebelum mendaftarkan akun baru pada e-Wallet rekomendasi kami di atas, apakah sampai saat Anda membaca artikel ini dompet digital yang kami sebutkan masih layak dipercaya atau tidak ? Selamat mencoba …